Filsafat untuk Manusia
Filsafat adalah studi tentang seluruh
fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam
konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen
dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis,
mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk
solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses
dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan
logika berpikir dan logika bahasa. Logika merupakan sebuah ilmu yang sama-sama
dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat filsafat menjadi
sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas
filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan. Filsafat
juga bisa berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang
biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang
mempertanyakan segala hal. Maka dari itu ketika
kita berfikir filsafat dan apapun mau dipikirkan dengan filsafat maka kita juga
harus mempunyai pegangan dalam
memilsafatkan sesuatu agar dalam
memilsafatkan dapat membatasi apa yang sesuai dengan yang tidak sesuai dengan
norma-norma tertentu. Sehingga ketika menghadapi masalah yang sangat penting
dan fikiran kita buntu disitulah pegangan di gunakan, yaitu kepercayaan kita
dan tuhan karena posisi tuhan di sini sebagai rujukan terakhir ketika suatu
masalah tak terselesaikan maka kita kembalikan padanya, karena semua yang
berada di dunia ini miliknya dan pengendalian berfikir dalam filsafat itu perlu
dilakukan ketika suatu pemikir itu melakukan atau menganalisis sesuatu dengan
filsafat dalam hal ini pengendalian diperlukan agar dalam berfikirnya itu tidak
terlalu jauh.
Pertanyaan
1.
Filsafat
merupakan ilmu yang di dasari pada logika manusia dan berdasar pada hati,
bagaimana menyatukan bahasa hati dan logika?
2.
Dalam
ber filsafat, mutlak diperlukan logika berpikir dan berbahasa. Seseorang untuk
memperoleh kepekaan terhadap logika sehingga dibutuhkan pemikiran yang jernih? pemikiran
yang jernih itu, apakah seperti seseorang yang melakukan sebuah meditasi?
3.
Orang
filsafat berpikir satu langkah lebih depan dibandingkan orang lain, untuk mampu
memiliki pola pikir seperti itu seseorang akan sulit. Bagaimana kiat agar
memiliki kiat pikir berfilsafat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar